Senin, 07 Mei 2018

MULTIMEDIA PEMBELAJARAN REVOLUSI INDUSTRI ERA 4.0


Perubahan dunia kini tengah memasuki era revolusi industri 4.0 atau revolusi industri dunia keempat dimana teknologi informasi telah menjadi basis dalam kehidupan manusia. Segala hal menjadi tanpa batas (borderless) dengan penggunaan daya komputasi dan data yang tidak terbatas (unlimited), karena dipengaruhi oleh perkembangan internet dan teknologi digital yang masif sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin. Era ini juga akan mendisrupsi berbagai aktivitas manusia, termasuk di dalamnya bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta pendidikan tinggi.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan bahwa tantangan revolusi industri 4.0 harus direspon secara cepat dan tepat oleh seluruh pemangku kepentingan di lingkungan Kementerian, Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) agar mampu meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di tengah persaingan global. Hal ini diungkapkan Menteri Nasir dalam pembukaan acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) 2018 yang digelar di Kampus Universitas Sumatera Utara (USU), Medan(17/1).
“Kebijakan strategis perlu dirumuskan dalam berbagai aspek mulai dari kelembagaan, bidang studi, kurikulum, sumber daya, serta pengembangan cyber university, risbang hingga inovasi. Saya berharap dalam Rakernas ini dapat dihasilkan rekomendasi pengembangan iptek dikti dalam menghadapi revolusi industri 4.0. ,” ujar Menteri Nasir.
Menristekdikti menjelaskan ada lima elemen penting yang harus menjadi perhatian dan akan dilaksanakan oleh Kemenristekdikti untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa di era Revolusi Industri 4.0, yaitu:
1. Persiapan sistem pembelajaran yang lebih inovatif di perguruan tinggi seperti penyesuaian kurikulum pembelajaran, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal data Information Technology (IT), Operational Technology (OT), Internet of Things (IoT), dan Big Data Analitic, mengintegrasikan objek fisik, digital dan manusia untuk menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang kompetitif dan terampil terutama dalam aspek data literacy, technological literacy and human literacy.
2. Rekonstruksi kebijakan kelembagaan pendidikan tinggi yang adaptif dan responsif terhadap revolusi industri 4.0 dalam mengembangkan transdisiplin ilmu dan program studi yang dibutuhkan. Selain itu, mulai diupayakannya program Cyber University, seperti sistem perkuliahan distance learning, sehingga mengurangi intensitas pertemuan dosen dan mahasiswa.
3. Persiapan sumber daya manusia khususnya dosen dan peneliti serta perekayasa yang responsive, adaptif dan handal untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Selain itu, peremajaan sarana prasarana dan pembangunan infrastruktur pendidikan, riset, dan inovasi juga perlu dilakukan untuk menopang kualitas pendidikan, riset, dan inovasi.
4. Terobosan dalam riset dan pengembangan yang mendukung Revolusi Industri 4.0 dan ekosistem riset dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas riset dan pengembangan di Perguruan Tinggi, Lembaga Litbang, LPNK, Industri, dan Masyarakat.
5. Terobosan inovasi dan perkuatan sistem inovasi untuk meningkatkan produktivitas industri dan meningkatkan perusahaan pemula berbasis teknologi.
Sri Mulyani mengatakan bahwa Anggaran Pendidikan tahun 2018 adalah 444,13 Triliun Rupiah, baik untuk alokasi pusat maupun alokasi daerah. Anggaran 20% dari total APBN tersebut merupakan suatu pemihakan yang nyata bagi pendidikan dan riset Indonesia. Anggaran tersebut dialokasikan bagi program-program prioritas pendidikan dan penelitian antara lain Program Indonesia Pintar, Bidik Misi, Bantuan Operasional Sekolah, Riset, dan program lainnya.
Permasalahan :
1. Perguruan tinggi asing yang akan masuk Indonesia ini sudah mengantre. Kita jangan melihat sebagai ancaman tetapi peluang. Kemenristekdikti mengatur melalui Permen terkait izin perguruan asing tersebut, termasuk penetapan lokasi, program studi yang dibuka, bahkan mewajibkan untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan perguruan dalam negeri,”  bagaimana menurut pendapat anda mengenai
2. apakah ada dampak dari era revolusi industry 4.0 ini dalam multimedia pembelajaran ?
3.apakah pada  pertumbuhan ekonomi dan daya saing bangsa di era Revolusi Industri 4.0 ini sudah efektif diterapkan ?


Sabtu, 05 Mei 2018

PRESENTASI E-LEARNING KIMIA HASIL PENGEMBANGAN




Definisi E-Learning
Istilah e-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya. Istilah e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet. Oleh karena itu, istilah e-learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar yang ada di sekolah/universitas ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet (Purbo & Hartanto, 2002).
E-learning ini sendiri mempunyai beberapa karakteristik seperti yang telah dikemukakan oleh Suyanto (2005) mengemukakan 4 karakteristik e-learning yang terdiri dari:
  1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik, dimana pengajar dan peserta didik, peserta didik dan peserta didik, ataupun pengajar dan sesama pengajar dapat berkomunikasi dengan relatif mudah tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler. 
  2. Memanfaatkan keunggulan komputer (media digital dan jaringan komputer). 
  3. Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri yang dapat disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan dimana saja bila yang bersangkutan membutuhkannya. 
  4. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan yang dapat dilihat setiap saat di komputer. 
Dengan demikian, e-learning itu dapat diartikan sebagai suatu sistem dalam pembelajaran yang mengacu pada penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dengan karakteristik-karakteristik seperti memanfaatkan jasa teknologi, memanfatkan keunggulan komputer, menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri, dan memanfaatkan jadwal belajar yang dapat dilihat pada komputer, serta memberikan fasilitas yang dapat diakses oleh pengajar dan peserta didik/mahasiswa secara pribadi
Komponen e-learning 
Secara lebih rinci, Smaratungga (2009) mengungkapkan manfaat e-learning yang dapat dilihat dari dua sudut yaitu:
a. Dari sudut peserta didik 
Dengan kegiatan e-learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, peserta didik dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan instruktur setiap saat. Dengan kondisi yang demikian ini, peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
Manakala fasilitas infrastruktur tidak hanya tersedia di daerah perkotaan tetapi telah menjangkau daerah kecamatan dan pedesaan, maka kegiatan e-learning akan memberikan manfaat kepada peserta didik yang:
  1. belajar di sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah miskin untuk mengikuti mata pelajaran tertentu yang tidak dapat diberikan oleh sekolahnya, 
  2. mengikuti program pendidikan keluarga di rumah (home schoolers) untuk mempelajari materi pembelajaran yang tidak dapat diajarkan oleh para orangtuanya, seperti bahasa asing dan keterampilan di bidang komputer, 
  3. merasa phobia dengan sekolah, atau peserta didik yang dirawat di rumah sakit maupun di rumah,  yang  putus  sekolah  tetapi  berminat  melanjutkan pendidikannya, yang dikeluarkan oleh sekolah, maupun peserta didik yang berada di berbagai daerah atau bahkan yang berada di luar negeri, dan
  4. tidak tertampung di sekolah konvensional untuk mendapatkan pendidikan. b. Dari sudut instruktur
Dengan adanya kegiatan e-learning, beberapa manfaat yang diperoleh instruktur antara lain adalah bahwa instruktur dapat:
  1. lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung-jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, 
  2. mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak, 
  3. mengontrol kegiatan belajar peserta didik. Bahkan instruktur juga dapat mengetahui kapan peserta didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu topik dipelajari, serta berapa kali topik tertentu dipelajari ulang, 
  4. mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari topik tertentu, dan 
  5. memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik. 
Kelebihan dan kekurangan E-Learning
a. Kelebihan e-learning 
Menyadari bahwa melalui internet dapat ditemukan berbagai informasi yang dapat diakses secara mudah, kapan saja dan dimana saja, maka pemanfaatan internet menjadi suatu kebutuhan. Bukan itu saja, pengguna internet bisa berkomunikasi dengan pihak lain dengan cara yang sangat mudah melalui teknik e-moderating yang tersedia di internet (Triluqman, 2007).
Dari berbagai pengalaman dan juga dari berbagai informasi yang tersedia di literatur, memberikan petunjuk tentang manfaat penggunaan internet, khususnya dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh, kelebihan e-learning antara lain dapat disebutkan sebagai berikut (Triluqman, 2007):
  1. Tersedianya fasilitas e-moderating dimana pendidik dan peserta didik dapat berkomunikasi dengan mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu. 
  2. Pendidik dan peserta didik dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang tersruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari. 
  3. Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan dimana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer. 
  4. Bila peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet. 
  5. Baik pendidik maupun peserta didik dapat melaksanakan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. 
  6. Berubahnya peran peserta didik dari yang biasanya pasif menjadi aktif. 
  7. Relatif lebih efisien. Misalnya bagi yang mereka tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional, bagi mereka yang sibuk bekerja, bagi mereka yang bertugas di kapal, di luar negeri, dan sebagainya. 
b. Kekurangan e-learning 
Walaupun demikian pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-learning  juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan antara lain dapat disebutkan sebagai berikut (Triluqman, 2007):
  1. Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik bahkan antar-peserta didik itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar-mengajar. 
  2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis. 
  3. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan. 
  4. Berubahnya peran pendidik dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional. 
  5. Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal. 
  6. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer). 
  7. Kurangnya penguasaan komputer.
Pada presentasi e-learning ini saya menggunakanaplikasi whatsApp dimana aplikasi ini banyak digunakan dan banyak jugamemiliki manfaat .
Dan tujuan dari pembelalajaran larutan elektrolit dan non elektrolit yaitu 
Tujuan pembelajaran            :
a.  - Mengidentifikasi sifat-sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit
b. - Mengeleompokkan larutan kedalam larutan nonelektrolit dan elektrolit berdasarkan       sifat    hantaran listriknya
c. -  Menjelaskan penyebab kemampuan latutan elektrolit menghantarkan arus listrik
d. -  Mendiskripikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar


Di bawah ini adalah manfaatdari WhatsApp 
 1. Layanan WhatsApp Call
Layanan yang memungkinkan pengguna aplikasi WhatsApp ini untuk melakukan panggilan atau menelpon pengguna WhatsApp lainnya tanpa dibebani biaya pulsa layaknya ketika melakukan panggilan biasa, beban kuota internet yang dipakai saat melakukan panggilan ini terbilang sangat sedikit apalagi semenjak dikeluarkannya versi terbaru WhatsApp dengan fiturnya Low Data Usage yang menekan kuota internet saat pengguna melakukan aktifitas panggilan/call, layanan ini bisa jadi belum banyak diterapkan pada aplikasi chatting intant lainnya.
2. Layanan Multimedia Lengkap
Para pengguna layanan WhatsApp akan dimanjakan dengan kemampuan aplikasi ini yang memungkinkan para user untuk mengirim berbagai jenis data, mulai dari pesan teks, kirim foto, kirim rekaman suara bahkan mengirim video kepada teman anda sesama pengguna WhatsApp.

3. Fitur Group Chatting
Aplikasi WhatsApp memungkinkan para penggunanya untuk membuat semacam group chatting dengan pengguna terbatas, si admin group bisa memasukkan teman pengguna WhatsApp lainnya ke dalam grup sehingga pembicaraan serta tema atau topik pembicara dalam satu grup bisa ditentukan, misalnya anda ingin membuat grup khusus WhatsApp tentang hobi memancing, maka anda sebagai admin grup bisa memasukkan teman-teman tertentu anda yang hobinya sama yaitu hobi memancing sehingga nantinya tema chatting akan terbatas pada tema tentang hobi memancing tadi. Setelah WhatsApp melakukan update ke versi terbarunya, kini jumlah maksimal anggota sebuah grup WhatsApp bisa mencapai seratusan anggota, setelah dahulunya terbatas pada beberapa puluh anggota saja.

4. WhatsApp Mesengger Ke Luar Negeri
Anda punya keluarga, teman dan handai tolan di luar negeri dan ingin berkomunikasi bebas dan hemat dengan mereka? Aplikasi WhatsApp adalah pilihan terbaik anda, dengan aplikasi WhatsApp anda bisa melakukan chatting atau saling berkirim pesan dengan teman atau keluarga anda sesama pengguna WhatsApp cukup dengan sekali memsan paket kuota internet saja.

5. Fitur Mark Unread
Fitur ini sebenarnya sebagai penyempurnaan untuk aplikasi WhatsApp versi lama, dengan adanya fitur baru ini, pengguna bisa menandai pesan yang masuk dan belum sempat terbaca, sehingga nantinya bisa dibaca di saat yang tepat dan pengguna tidak lupa.



PERMASALAHAN:
1. menurut anda apakah aplikasi yang saya gunakan dalam pembelajaran sudah baik diterapkan ?
2. bagaimana cara mengatasi kekurangan dalam menggunakan e-learning ?
3. menurut anda apakah dalam pebelajaran e-learning ini bisa digunakan untuk semua mata pelajaran ?





FENIL PROPANOID

Asal Usul Fenilpropanoid Fenilpropanoid merupakan suatu kelompok senyawa fenolik alam yg berasal dari asam amino aromatik fenilalanin ...