Selasa, 21 Agustus 2018

PERBEDAAN LIPID DENGAN LEMAK SERTA PROSES TERBENTUKNYA LEMAK


 KIMIA ORGANIK BAHAN ALAM 

Lipid
Lipid atau lemak didefinisikan sebagai senyawa organik heterogen yang terdapat di alam dan bersifat relatif tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut non-polar. Lipid adalah senyawa yang berisi karbon dan hidrogen,  yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik (Hartono A, 2006). Lemak adalah suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar didalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan didalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi (Madja, 2007)

Pada dasarnya metabolisme lipid dalam tubuh terjadi melalui 3 jalur yaitu jalur eksogen, jalur endogen, dan jalur reverse cholesterol transport. Kedua jalur pertama berhubungan dengan metabolisme kolesterol LDL dan trigliserid, sedangkan jalur ketiga khusus mengenai metabolisme kolesterol-HDL.

1)   Jalur Eksogen

Trigliserid dan kolesterol dari makanan serta kolesterol dari hati yang dieksresikan bersama empedu ke usus halus merupakan lemak eksogen. Trigliserid dan kolesterol dalam usus halus ini akan diserap ke dalam enterosit mukosa usus halus. Trigliserid akan diserap sebagai asam lemak bebas sedangkan kolesterol ester diserap sebagai kolesterol bebas. Dalam sel usus halus, asam lemak bebas akan diubah lagi menjadi trigliserid, sedangkan kolesterol akan mengalami esterifikasi menjadi kolesterol ester lagi. Keduanya bersama dengan fosfolipid dan apolipoprotein akan membentuk lipoprotein yang dikenal dengan kilomikron. Lipoprotein ini pada permukaannya terdapat apolipoprotein A, B-48, C, dan E. Kilomikron akan masuk ke saluran limfe dan akhirnya melalui duktus toraksikus akan masuk ke dalam aliran darah.
Trigliserid dalam kilomikron akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase yang berasal dari endotel menjadi asam lemak bebas dan kilomikron remnant. Asam lemak bebas ini akan menembus jaringan yang membutuhkan atau disimpan di jaringan adipose dalam bentuk trigliserid. Sedangkan kilomikron remnant akan menuju ke hati untuk dimetabolisme menghasilkan kolesterol bebas. Sebagian kolesterol akan dipakai hati untuk memproduksi asam empedu dan sisanya akan didistribusikan ke jaringan tubuh melalui jalur endogen.
2) Jalur Endogen

Trigliserid dan kolesterol yang disintesis di hati akan disekresikan ke dalam sirkulasi darah sebagai VLDL (Very Low Density Lipoprotein). VLDL memiliki apolipoprotein B-100, C, dan E. Dalam sirkulasi darah, VLDL akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase menjadi IDL (Intermediate Density Lipoprotein) dan trigliserid. IDL memiliki apolipoprotein B-100 dan E. Kemudian IDL juga akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase menjadi LDL (Low Density Lipoprotein) dan trigliserid. LDL memiliki apolipoprotein B dan E serta merupakan lipoprotein yang paling banyak mengandung kolesterol. Kolesterol ester dalam LDL akan dibawa ke hati dan jaringan steroidogenik seperti kelenjar adrenal, testis, dan ovarium yang memiliki reseptor kolesterol LDL.
Sebagian kolesterol LDL akan mengalami oksidasi dan ditangkap oleh reseptor scavenger-A (SR-A) di makrofag menjadi sel busa (foam cell). Peningkatan jumlah kolesterol yang ditangkap makrofag dipengaruhi oleh : (1) meningkatnya jumlah small dense-LDL pada sindroma metabolik dan (2) menurunnya kadar kolesterol HDL yang memiliki sifat protektif oksidasi LDL
3) Jalur Reverse Cholesterol Transport
HDL (High Density Lipoprotein) nascent dilepaskan sebagai partikel kecil miskin kolesterol yang mengandung apolipoprotein A, C, dan E oleh usus halus dan hati. HDL nascent akan mendekati makrofag dan mengambil kolesterol sehingga menjadi HDL dewasa. Agar dapat diambil oleh HDL nascent, kolesterol di bagian dalam makrofag harus dibawa ke permukaan membran sel oleh suatu transporter yang disebut adenosine triphosphate-binding cassette transporter-1 (ABC-1). Protein transmembran ini menggunakan energi ATP untuk membawa berbagai substrat di intraselular dan ekstraselular membran.

Setelah mengambil kolesterol bebas dari sel makrofag, kolesterol akan diesterifikasi oleh enzim lecithin cholesterol acyltransferase  (LCAT). Selanjutnya sebagian kolesterol ester yang dibawa oleh HDL akan mengambil dua jalur. Jalur pertama ke hati dan ditangkap oleh scavenger receptor class B type 1 (SR-B1). Jalur kedua kolesterol ester akan ditukar dengan trigliserid dari VLDL dan IDL dengan bantuan cholesterol ester transfer protein (CETP).
Lemak
Lemak adalah nama umum yang diberikan kepada trigliserida. Trigliserida terdiri dari tiga rantai asam lemak bereaksi dengan gliserol membentuk trigliserida produk diesterifikasi. Ini adalah reservoir energi utama pada mamalia.
Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi (Guyton, 2007). Lemak yang terdapat dalam makanan akan diuraikan menjadi kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas pada saat dicerna dalam usus. Keempat unsur lemak ini akan diserap dari usus dan masuk kedalam darah. Lemak disimpan di dalam jaringan adiposa, yang berfungsi sebagai insulator panas di jaringan subkutan.

Metabolisme Lemak 
Sebelum membahas lebih dalam mengenai metabolisme lemak, kalian tentu penasaran dengan apa sih sebenarnya lemak itu. Lemak  atau dalam bahasa Inggrisnya sering disebut dengan “Fat” merupakan salah satu senyawa organik yang terkandung dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari dan merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang lumayan banyak.
Description: metabolisme lemak
Adapun kegunaan lemak itu sendiri berperan sebagai penyedia energi cadangan pada saat tubuh tidak mendapat asupan  energi dari sumber energi utama yaitu makanan yang biasa kalian konsumsi. Selain bertindak sebagai energi cadangan, lemak juga sangat dibutuhkan sebagai penyusun struktur bagian tubuh dan juga menjalankan fungsi fisiologis di dalam tubuh.



Pengertian Metabolisme Lemak / Fat
Description: metabolisme lemak
Metabolisme lemak merupakan serangkaian reaksi kimia mencakup reaksi pembentukan dan reaksi penguraian lemak di dalam tubuh. Kita mendapatkan lemak dari tumbuhan dan juga hewan. Metabolisme lemak berlangsung pertama kali pada sistem pencernaan. Enzim – enzim pencernaan akan memecah lemak dan kemudian lemak akan diserap oleh tubuh dan kemudian diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan. Lemak berfungsi sebagai energi cadangan dan juga sebagai struktural dan fungsional bagi tubuh.
Proses Metabolisme Lemak Pada Manusia
Pemecahan lemak akan dikatalisis oleh enzim hidrolitik lipid seperti lipase. Lemak akan dihidrolisis dalam bentuk teremulsikan oleh senyawa empedu yang disekresikan hati ke dalam usus dua belas jari. Ketika lemak telah teremulsi, lipase yang dihasilkan oleh pankres akan memecah lemak menjadi gliserol dan asam lemak yang akan diserap ke dalam tubuh melalui dinding usus penyerapan.
Gliserol dan asam lemak akan diangkut oleh pembuluh darah menuju ke seluruh tubuh. Pada umumnya, gliserol dan asam lemak akan tereseterifikasi secara alami membentuk senyawa lipoprotein yang disebut dengan kilomikron. Lipoprotein lipase yang akan memecah kilomikron menjadi asam lemak untuk digunakan sebagai energi atau disimpan dalam jaringan adpiosa (lemak) di bawah jaringan kulit (hipodermis).
Lemak akan dibawa terlebih dahulu ke dalam hati oleh pembuluh darah vena porta hepatica bersama dengan nutrisi makanan lainnya. Lemak akan dikatabolik menjadi tryglyserol yang dapat menjadi VLDL (very low density lipoproteins = lemak jahat) atau LDL (low densisty lipoproteins) berdasarkan pada jenis lemak yang masuk ke dalam tubuh. VLDL dapat berpengaruh buruk bagi tubuh, karena mampu menyebabkan aterosklerosis (penyumbatan oleh lemak).
Lemak dapat digunakan sebagai sumber energi yang akan menggantikan glukosa dari karbohidrat. Lemak akan diubah menjadi keton untuk dapat masuk ke jalur glikolisis (pemecahan glukosa). Reaksi ini dikenal sebagai glukoneogenesis yaitu reaksi pemebentukan gula dari senyawa bukan karbohidrat. Reaksi merupakan reaksi reversible, artinya pada kondisi tertentu kelebihan glukosa akan diubah menjadi lemak melalui reaksi lipogenesis.
Pembentukan glukosa dari senyawa lemak ini dirangsang oleh hormon glukagon dan glukokortikoid yang disekresikan pada kondisi dimana tubuh membutuhkan energi namun asupan glukosa menipis. Hasil energi yang diperoleh melalui perombakan lemak yaitu sebanyak 130 ATP (1gram pemecahan lemak menghasilkan 9,2 kalori).
Berbeda dengan pengangkutan nutrisi lainnya, lemak akan diangkut oleh sistem limfatik (getah bening) bersama dengan sel – sel darah putih. Selanjutnya, lemak akan dikembalikan ke dalam aliran darah dalam pembuluh darah. Lemak yang masuk ke dalam hati akan diubah menjadi VLDL yang tidak baik bagi tubuh. Sementara jika lemak diedarkan ke sel – sel otot maka lemak akan dioksidasi untuk menghasilkan energi melalui reaksi respirasi di dalam mitokondria. Kelebihan lemak akan disimpan di jaringan hipodermis. Sel – sel adiposit merupakan sel penyimpanan lemak di dalam tubuh pada jaringan hipodermis. Lemak akan disimpan di dalam sel tersebut dalam bentuk vakuola. Semakin banyak kandungan lemak maka akan semakin besar sel adipositnya atau akan semakin banyak sel adiposit dengan simpanan lemak dalam vakuola.


Permasalahan
Yang kita ketahui salah satu penyakit kelebihan lemak itu seperti kerusakan dinding arteri yang terjadi karena bahaya diabetes nah bagaimana hubungan lemak ini dengan penyakit bahaya diabetes apakah penyakit diabetes ini berkaitan dengan pembentukan lemak ?

6 komentar:

  1. baiklah disini saya akan menjawab permasalahan yang anda sampaikan dimana hubungan nya adalah Penyebab tersering dari timbulnya gangguan jantung pada seorang penderita diabetes adalah pengerasan arteri koroner (aterosklerosis), yang disebabkan oleh penumpukkan lemak di dalam dinding pembuluh darah yang berfungsi untuk mensuplai oksigen dan nutrisi ke dalam jantung.

    Penumpukkan lemak di dalam dinding pembuluh darah ini biasanya telah dimulai sebelum terjadinya peningkatan kadar gula darah pada seorang penderita diabetes tipe 2. Artinya berbagai faktor resiko gangguan jantung sebenarnya telah ada sebelum diabetes terjadi.

    Saat lemak yang menumpuk di dalam dinding pembuluh darah ini robek atau hancur, maka hal ini akan memicu terbentuknya bekuan darah, yang pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah. Keadaan ini dapat memicu terjadinya serangan jantung.

    Kurangnya pasokan oksigen dan nutrisi ke dalam otak dapat memicu terjadinya stroke, sedangkan kekurangan suplai oksigen dan nutrisi ke daerah kaki dan tangan dapat menyebabkan terjadinya berbagai gangguan pembuluh darah tepi.

    Selain memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami berbagai gangguan jantung, seorang penderita diabetes juga memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami gagal jantung, suatu kondisi medis berat di mana jantung tidak dapat memompa darah dengan baik. Keadaan ini dapat menyebabkan cairan menumpuk di dalam paru-paru dan membuat penderitanya kesulitan bernapas atau membuat cairan tidak dapat dikeluarkan dari dalam tubuh sehingga menyebabkan terjadinya pembengkakan di beberapa bagian tubuh, terutama kaki.

    BalasHapus
  2. Saya akan mencoba menjawab permasalahannya

    Salah satu resiko yang dihadapi oleh orang yang obesitas adalah penyakit diabetes tipe 2. Menurut beberapa hasil penelitian, diabetes tipe 2 sangat erat kaitannya dengan obesitas. Pada penderita diabetes tipe 2, pankreasnya sebenarnya menghasilkan insulin dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan kadar glukosa darah pada tingkat normal, namun insulin tersebut tidak dapat bekerja maksimal membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa karena terganggu oleh komplikasi-komplikasi obesitas, salah satunya adalah kadar lemak darah yang tinggi (terutama kolesterol dan trigliserida).

    BalasHapus
  3. saya ingin mencoba menjawab pertanyaan nadia,
    menurut literatur yang saya temukan , Penderita diabetes mengalami kekurangan hormon insulin yang berfungsi untuk memasukkan gula darah ke dalam sel-sel di dalam tubuh. Akibat kekurangan insulin, gula tidak mampu masuk ke dalam sel dan menumpuk dalam jumlah tinggi di dalam darah.
    Gula darah yang tinggi menyebabkan turunnya kolesterol ‘baik’ (high-density lipoprotein/ HDL) dan meningkatnya kolesterol ‘jahat’ (low-density lipoprotein/ LDL).
    Meski sering kali tak bergejala, kolesterol tinggi dapat membahayakan penderita diabetes.
    Perpaduan antara gula darah dan kolesterol yang tinggi memicu terbentuknya sumbatan di pembuluh darah. Hal ini membuat penderita diabetes lebih rentan mengalami serangan jantung atau stroke dibandingkan dengan orang normal.

    BalasHapus
  4. saya akan mencoba menjawab :
    Diabetes merupakan masalah kesehatan terbesar di abad 21, nyatanya masih banyak orang yang angkat bahu ketika ditanya tentang kemungkinan menderita penyakit ini. Selain karena gejalanya memang tidak terlihat, tak sedikit yang masih mengira penyakit ini disebabkan karena mengasup makanan manis terlalu banyak. Padahal, menurut dr.Budiman Darmowidjojo, Sp.PD, diabetes melitus tidak berhubungan dengan kebanyakan makan gula. Seseorang didiagnosis diabetes ketika tubuhnya tidak cukup menghasilkan insulin atau tidak menggunakan insulin yang ada dengan benar. "Tidak benar jika penyakit ini timbul karena kebanyakan makan makanan manis," katanya. Faktor yang menyebabkan tingginya jumlah penderita adalah karena perubahan pola makan menjadi tinggi lemak dan kurangnya aktivitas fisik. Keterkaitan penyakit ini dengan gula mungkin berpangkal dari kenyataan penderita diabetes harus membatasi asupan gula mereka. "Yang harus dibatasi sebenarnya bukan hanya gula, tetapi total kalori karena sebagian besar yang kita makan untuk dijadikan energi akan diubah menjadi glukosa. Pada penderita diabetes, pola makan yang tidak terkontrol akan meningkatkan kadar glukosa.

    BalasHapus
  5. saya akan menambahkan jawabannya
    Gula darah tinggi atau diabetes juga merupakan penyakit kronis yang membahayakan, karena bisa mengalami komplikasi ke jantung, ginjal, otak, dll. Diabetes ini memiliki gejala sering minum, buang air kecil lebih sering, dan sering makan. Penderita diabetes harus mengurangi makanan makanan manis seperti kue-kue dan cemilan tinggi gula.

    Penyakit kolesterol dan diabetes ini memiliki potensi untuk saling memperberat komplikasi satu sama lain karena penyakit ini termasuk dalah satu dari sindrom metabolik. Sindrom metabolik adalah kombinasi dari beberapa penyakit seperti hipertensi (darah tinggi), diabetes (gula darah tinggi), kolesterol tinggi, dan obesitas secara bersamaan.

    BalasHapus
  6. Saya ingin mencoba menanggapi permasalahan saudari
    Salah satu resiko yang dihadapi oleh orang yang obesitas adalah penyakit diabetes tipe 2. Menurut beberapa hasil penelitian, diabetes tipe 2 sangat erat kaitannya dengan obesitas. Pada penderita diabetes tipe 2, pankreasnya sebenarnya menghasilkan insulin dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan kadar glukosa darah pada tingkat normal, namun insulin tersebut tidak dapat bekerja maksimal membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa karena terganggu oleh komplikasi-komplikasi obesitas, salah satunya adalah kadar lemak darah yang tinggi (terutama kolesterol dan trigliserida).

    Karena tidak efektifnya kerja insulin membantu penyerapan glukosa oleh sel-sel tubuh maka pankreas akan berusaha menghasilkan lebih banyak insulin. Lama-kelamaan karena dipaksa untuk menghasilkan insulin secara berlebihan secara terus-menerus, akhirnya kemampuan pankreas untuk menghasilkan insulin semakin berkurang. Kondisi ini disebut resistensi insulin (insulin resistance). Resistensi insulin merupakan faktor resiko seseorang dapat mengalami diabetes tipe 2.

    Sekitar 90% kasus diabetes merupakan diabetes tipe 2. Berita baiknya, obesitas dan diabetes sangat mungkin untuk dicegah. Banyak ahli kesehatan yang merekomendasikan makan makanan sehat seimbang dan berolah raga secara teratur serta mengurangi stress sebagai langkah awal untuk mencegah obesitas dan diabetes.

    BalasHapus

FENIL PROPANOID

Asal Usul Fenilpropanoid Fenilpropanoid merupakan suatu kelompok senyawa fenolik alam yg berasal dari asam amino aromatik fenilalanin ...