Sabtu, 21 April 2018

TEORI PEMROSESAN BERBANTUAN MEDIA


Teori Pemrosesan Informasi Berbantuan Media


Teori ini didasarkan pada model memori dan penyimpanan yang dikemukakan oleh Atkinson dan Shiffin dalam Levitin (2002:296) menyatakan bahwa memori manusia terdiri dari tiga jenis, yaitu sensori memori (sensory register) yang menerima informasi melalui indra penerima seperti mata, telinga, hidung, mulut, dan atau tangan, setelah beberapa detik informasi tersebut akan hilang atau diteruskan pada ingatan jangka pendek (short term memory atau working memory). Informasi tersebut setelah 5 20 detik akan hilang atau tersimpan ke dalam ingatan jangka panjang (long term memory).

Teori pemrosesan informasi berpijak pada tiga asumsi sebagaimana dikemukakan Lusiana dalam Budiningsih (2005:82) bahwa: (a) antara stimulus dan respon terdapat suatu seri pemrosesan informasi di mana pada masing-masing tahapan dibutuhkan sejumlah waktu tertentu, (b) stimulus yang diproses melalui tahapan-tahapan tadi akan mengalami perubahan bentuk atau isinya, dan (c) salah satu dari tahap memiliki keterbatasan kapasitas.
Proses pengolahan informasi dalam ingatan manusia diolah dalam tahapan yang berurutan, dan tiap tahapan terjadi struktur tertentu dalam sistem memori. Pencatat indra khususnya visual dan pendengaran, menerima isyarat-isyarat yang luas sekali macamnya dari lingkungan. Beberapa informasi disimpan sebentar (0,5 sampai 2,0 detik) saja di dalam pencatat indera. Informasi yang telah dipilih untuk diolah lebih lanjut masuk kedalam memori jangka pendek atau memori kerja. Sedangkan informasi yang tidak diakomodir untuk diolah lebih lanjut selanjutnya akan hilang dari sistem.
Dalam memori kerja atau jangka pendek informasi tersebut selanjutnya disandikan menjadi wujud yang bermakna dan dikirim ke memori jangka panjang untuk disimpan secara tetap. Proses penyandian informasi dan pengiriman ke memori jangka panjang merupakan fase inti dari belajar. Letivin (2002:322) menyatakan terdapat tiga jenis informasi di dalam memori yang mudah untuk diingat kembali adalah informasi yang disampaikan secara terus menerus, informasi tentang hal-hal yang terbaru, dan informasi tentang kejadian-kejadian yang tidak biasa dialami. Dengan demikian, pengulangan adalah yang terpenting dalam sistem memori manusia. Dengan pengulangan akan memudahkan informasi yang berada di ingatan jangka pendek masuk ke ingatan jangka panjang dan lebih mudah untuk memanggil kembali informasi yang berada di ingatan jangka panjang muncul di ingatan jangka pendek.

Implikasi dari teori pemrosesan informasi yang memandang belajar adalah pengkodean informasi ke dalam memori manusia seperti layaknya sebuah cara kerja komputer dan karena memori memiliki keterbatasan kapasitas, pembelajaran harus dapat untuk menarik perhatian siswa dan menyediakan aplikasi berulang dan praktik secara individual agar informasi yang diberikan mudah dicerna dan dapat bertahan lama dalam memori siswa, dan aplikasi komputer memiliki semuanya dengan kualitas yang sangat baik.





memudahkan informasi yang berada di ingatan jangka pendek masuk ke ingatan jangka panjang dan lebih mudah untuk memanggil kembali informasi yang berada di ingatan jangka panjang muncul di ingatan jangka pendek.

Implikasi dari teori pemrosesan informasi yang memandang belajar adalah pengkodean informasi ke dalam memori manusia seperti layaknya sebuah cara kerja komputer dan karena memori memiliki keterbatasan kapasitas, pembelajaran harus dapat untuk menarik perhatian siswa dan menyediakan aplikasi berulang dan praktik secara individual agar informasi yang diberikan mudah dicerna dan dapat bertahan lama dalam memori siswa, dan aplikasi komputer memiliki semuanya dengan kualitas yang sangat baik.
Penjelasan lebih lanjut dari Bambang Warsita, bahwa berdasarkan kondisi internal dan eksternal ini, Gagne menjelaskan bagaimana proses belajar itu terjadi. Model proses belajar yang dikembangkan oleh Gagne didasarkan pada teori pemrosesan informasi, yaitu sebagai berikut :
1.      Rangsangan yang diterima panca indera akan disalurkan ke pusat syaraf dan diproses sebagai informasi.
2.      Informasi dipilih secara selektif, ada yang dibuang, ada yang disimpan dalam memori jangka pendek, dan ada yang disimpan dalam memori jangka panjang.
3.      Memori-memori ini tercampur dengan memori yang telah ada sebelumnya, dan dapat diungkap kembali setelah dilakukan pengolahan.
Seperangkat proses yang bersifat internal yang dimaksud oleh Gagne adalah kondisi internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan terjadinya proses kognitif dalam diri individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran.
Teori pemrosesan informasi bermula dari asumsi bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan salah satu hasil kumulatif dari pembelajaran. Menurut teori ini, belajar merupakan proses mengelola informasi, namun teori ini menganggap sisitem informasi yang diproses yang nantinya akan dipelajari siswa adalah yang lebih penting. Karena informasi inilah yang akan menentukan proses dan bagaimana proses belajar akan berlangsung akan sangat oleh sistem informasi yang dipelajari.
Dalam bukunya Robert M. Gagne disebutkan bahwa : A very special kind of intellectual skill, of particular in probelem solving, is called a cognitive strategy. In term of modern learning theory, a cognitive strategy is a control process. An internal process by means of which thinking. Gagne mengemukakan delapan fase dalam satu tindakan belajar. Fase-fase itu merupakan kejadian-kejadian eksternal yang dapat distrukturkan oleh siswa atau guru. Setiap fase dipasangkan dengan suatu proses yang terjadi dalam pikiran siswa. Kejadian-kejadian belajar itu akan diuraikan dibawah ini, yaitu:
1.   Fase motivasi : siswa yang belajar harus diberi motivasi untuk memanggil informasi yang telah dipelajari sebelumnya.
2.   Fase pengenalan : siswa harus memberikan perhatian pada bagian-bagian yang esensial dari suatu kejadian instruksional, jika belajar akan terjadi.
3.   Fase perolehan : apabila siswa memperhatikan informasi yang relevan, maka ia telah siap untuk menerima pelajaran.
4.   Fase retensi : informasi baru yang diperoleh harus dipindahkan dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang. Ini dapat terjadi melalui penggulangan kembali
5.   Fase pemanggilan : pemanggilan dapat ditolong dengan memperhatikan kaitan-kaitan antara konsep khususnya antara pengetahuan baru dengan pengetahuan sebelumnya.
6.    Fase generalisasi : biasanya informasi itu kurang nilainya, jika tidak dapat diterapkan diluar konteks di mana informasi itu dipelajari.
7.   Fase penampilan : tingkah laku yang dapat diamati. Belajar terjadi apabila stimulus mempengaruhi individu sedemikan rupa sehingga performancenya berubah dari situasi sebelum belajar kepada situasi sesudah belajar.
8.   Fase umpan balik : para siswa harus memperoleh umpan balik tentang penampilan mereka yang menunjukkan apakah mereka telah atau belum mengerti tentang apa yang diajarkan.
Penerapan teori yang salah dalam situasi pembelajaran mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang sangat tidak menyenangkan bagi siswa yaitu guru sebagai sentral bersikap otoriter, komunikasi berlangsung dalam satu arah, guru melatih dan menentukan apa yang harus dipelajari murid. Penggunaan hukuman yang sangat dihindari para tokoh behavioristik dianggap metode paling efektif untuk menertibkan siswa.
Metode ini sangat cocok untuk pemerolehan kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur kecepatan spontanitas kelenturan daya tahan. Teori ini juga cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan peran orang tua. Kekurangan metode ini adalah pembelajaran siswa yang berpusat pada guru bersifat mekanistis dan hanya berorientasi pada hasil. Murid dipandang pasif, murid hanya mendengarkan, menghafal penjelasan guru sehingga guru sebagai sentral dan bersifat otoriter.
Proses informasi dalam ingatan dimulai dari proses penyandian informasi (encoding), diikuti dengan penyimpanan informasi (stroge) dan diakhiri dengan mengungkapkan kembali informas-informasi yang telah disimpan dalam ingatan (retrival). Teori belajar pemerosesan informasi mendeskripsikan tindakan belajar merupakan proses internal yang mencakup beberapa tahapan.
Encoding adalah proses memasukkan informasi ke dalam memori. Sistem syaraf menggunakan kode internal yang merepresentasikan stimulus eksternal. Dengan cara ini representasi objek/kejadian eksternal dikodekan menjadi informasi internal dan siap disimpan.
Stroge adalah informasi yang diambilkan dari memori jangka pendek kemudian diteruskan untuk diproses dan digabungkan ke dalam memori jangka panjang. Namun tidak semua informasi dari memori jangka pendek dapat disimpan. Kunci penting dalam penyimpanan di memori jangka panjang adalah adanya motivasi yang cukup untuk mendorong adanya latihan berulang hal-hal dari memori jangka pendek.
Retrieval adalah hasil akhir dari proses memori. Mengacu pada pemanfaatan informasi yang disimpan. Agar dapat diambil kembali, informasi yang disimpan tidak hanya tersedia tetapi juga dapat diperoleh karena meskipun secara teoritis informasi yang disimpan tersedia tetapi tidak selalu mudah untuk menggunakan dan menempatkannya.
Teori ini ditemukan oleh Gagne yang didasarkan atas hasil riset tentang faktor-faktor yang kompleks pada proses belajar manusia. Penelitiannya diamksudkan untuk menemukan teori pembelajaran yang efektif. Analisanya dimulai dari identifikasi konsep hirarki belajar, yaitu urut-urutan kemampuan yang harus dikuasai oleh pembelajar (peserta didik) agar dapat mempelajari hal-hal yang lebih sulit atau lebih kompleks.
Teori pemrosesan informasi umumnya berpijak pada tiga asumsi berikut :
1.      Antara stimulus dan respon berpijak pada asumsi, yaitu pemrosesan informasi ketika pada masing-masing tahapan dibutuhkan sejumlah waktu tertentu
2.      Stimulus yang diproses melalui tahap-tahapan tadi akan mengalami perubahan bentuk ataupun isinya
3.      Salah satu tahapan mempunyai kapasitas yang terbatas.
Dari ketiga asumsi tersebut, dikembangkan teori tentang komponen, yaitu komponen struktur dan pengatur alur pemrosesan informasi (proses kontrol). Komponen-komponen pemrosesan informasi dipilih berdasarkan perbedaan fungsi, kapasitas bentuk informasi, serta proses terjadinya ”lupa”. Ketiga komponen tersebut adalah sebagai berikut :
a.       Sensory Receptor (SR)
Sensory Receptor adalah sel tempat pertama kali informasi diterima dari luar. Di dalam SR informasi ditangkap dalam bentuk aslinya, informasi hanya bertahan dalam waktu yang sangat singkat dan mudah tergangu atau berganti.
b.      Working Memory (WM)
Working Memory diasumsikan mampu menangkap informasi yang mendapat perhatian individu, perhatian dipengaruhi oleh persepsi. Karekateristik Working Memory adalah memiliki kapasitas terbatas (informasi hanya mampu bertahan 15 detik jika tidak diadakan pengulangan) dan informasi dapat disandi dalam bentuk yang berbeda dari stimulus aslinya. Artinya agar informasi dapat bertahan dalam WM, upayakan jumlah informasi tidak melebihi kapasitas disamping melakukan pengulangan.
c.       Long Term Memory (LTM)
Long Term Memory diasumsikan: 1) berisi semua pengetahuan yang telah dimiliki oleh individu, 2) mempunyai kapasitas tidak terbatas, dan 3) bahwa sekali informasi disimpan di dalam LTM, ia tidak akan pernah terhapus atau hilang. Sedangkan lupa adalah proses gagalnya memunculkan kembali informasi yang diperlukan. Tennyson mengemukakan proses penyimpanan informasi merupakan proses mengasimilisasikan pengetahuan baru pada pengetahuan yang telah dimiliki, yang selanjutnya berfungsi sebagai dadar pengetahuan.
Pada taraf aplikasi, teori sibernetik dalam pembelajaran telah banyak dikembangkan, diantarannya adalah pendekatan-pendekatan yang berorientasi pada pemrosesan informasi. Berdasarkan pendekatan ini Reigeluth, Bunderson, dan Merril mengembangkan strategi penataan isi atau materi pembelajaran berdasarkan empat hal, yakni pemilihan, penataan urutan, rangkuman dan sintesis.
Teori pemrosesan informasi memiliki keunggulan dalam strategi pembelajaran, yaitu sebagai berikut :
1.      Cara berpikir yang berorientasi pada proses lebih menonjol
2.      Penyajian pengetahuan memenuhi aspek ekonomis
3.      Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap
4.      Adanya keterarahan seluruh kegiatan belajar kepada tujuan yang ingin dicapai
5.      Adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang sesungguhnya
6.      Kontrol belajar memungkinkan belajaar sesuai irama masing-masing individu
7.      Balikan informatif memberikan rambu-rambu yang jelas tentang tingkat unjuk kerja yang telah dicapai dibandingkan dengan unjuk kerja yang diharapkan.

Permasalahan :
1.      Hal apasajakah yang harus diperhatikan guru agar suatu pengetahuan dapat diingat siswa dengan mudah ?
2.      Bagaimana cara guru memilih media yang cocok untuk siswa agar dalam mengolah informasi kedalam memori jangka panjang maupun jangka pendek ?
3.      Bagaimana cara yang bisa diguakan untuk membantu siswa meningkatkan perhatin,memori,keahlian sehingga siswa dapat memproses informasi secara lebih efektif dalam proses belajar ?

11 komentar:

  1. saya akan mejawab permasalahan nomor 1 .
    peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda, maka idealnya guru harus mampu menggabungkan berbagai gaya belajar siswa, mulai dari yang dominan belajar dengan gaya audio, visual maupun kinestetik. Namun pada kenyataannya guru dihadapkan pada kendala teknis yang membuat gabungan gaya belajar tersebut menjadi sulit diterapkan di kelas. Oleh karena itu guru kembali dituntut untuk mampu menghadirkan suasana belajar yang menyenangkan dan bisa menarik sebanyak mungkin perhatian dan minat siswa.
    Berikut ada beberapa metode yang ditawarkan oleh banyak pakar dalam menyiasati kendala diatas, diantaranya adalah dengan :

    1. Siswa diminta untuk mengemukakan kembali informasi dengan kalimat mereka sendiri
    2. Guru mampu memberikan contoh yang dekat dengan kehidupan dan pengalaman mereka sehari-hari
    3. Menerangkan dalam berbagai bentuk informasi (lisan, model, gambar, suara) dan situasi
    4. Mengaitkan suatu materi dengan fakta atau gagasan lain yang tengah berkembang dilingkungan siswa
    5. Menjelaskan dengan berbagai cara (berdiri, bergerak, intonasi dan mimik) atau melalui ceramah, latihan dan diskusi
    6. Membuat lawan atau kebalikan ( sesuatu yang ganjil lebih mudah diingat) dari materi yang diterangkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiklah disini saya ingin menambahkan sedikit bahwasanya seorang guru dapat mengajak peserta didik mempraktekan langsung tentang materi yang diajarkan, karena dengan turun langsung atau mempraktekan secara langsung maka peserta didik lebih mudah untuk memahami dan mengingat tentang materi yg disampaikan, karena dengan mempraktekan langsung maka ia akan menggunakan kelima alat indera nya dan biasanya hal ini akan memperlambat daya lupa peserta didik, misalnya tentang asam basa maka seorang guru bisa saja mengajak siswa nya membuktikan bagaimana sifat asam asam ataupun basa dengan mencelupkan kertasnlakmus ke dalam suatu larutan yg akan diuji

      Hapus
    2. baiklah saya sependapat dengan jawaban nurul dan novia, seperti yang kita ketahui informasi yang ditangkap oleh indera dari lingkungan fisik ditujukan ke dalam ingatan jangka pendek, simpanan jangka pendek memproses informasi sekitar 0,5 detik sampai 2 detik dan berkapasitas 5-9 item, jika informasi itu tidak hilang dari ingatan jangka pendek dalam waktu ini, maka informasi masuk ke dalam ingatan kerja jangka pendek dan berproses selama 20 detik, selanjutnya tersimpan dalam ingatan jangka panjang (gudang ingatan), informasi tersebut dapat tersimpan mulai dari satu menit sampai kepada tidak terhingga atau sepanjang hayat. agar suatu materi bisa diingat dengan mudah oleh siswa kita harus menyajikan informasi dalam bentuk gambar atau video sehingga siswa bisa melihatnya secara langsung. pembelajaran juga harus di ulang-ulang sehingga bisa dengan mudah masuk ke memori jangka panjang, pegulangan tersebut bisa dalam bentuk latihan soal-soal yang berhubungan dengan materi

      Hapus
  2. Baiklah saya akan menjawab pertanyaan no 2
    Menurut saya kita bisa mengambil media Komputer di dunia pendidikan tidak hanya digunakan untuk mempelajari seluk beluknya, tetapi juga sebagai sarana komunikasi serta sebagai media dalam proses pembelajaran. Hal ini karena potensi komputer yang dapat dimanfaatkan untuk dunia pendidikan telah sangat luas dan menjangkau berbagai kepentingan. Proses pembelajaran dapat juga dilaksanakan dengan bantuan komputer.

    Secara garis besar komputer dimanfaatkan dalam dua macam penerapan, yaitu dalam bentuk pembelajaran dengan bantuan komputer (Computer Assisted Instructional-CAI), dan pembelajaran berbasis komputer (Computer Based Instruction-CBI). Dalam banyak hal kedua penerapan dalam pemanfaatan komputer untuk pembelajaran ini adalah sama. Perbedaan yang menonjol diantara keduanya terletak pada fungsi perangkat lunak yang digunakan. Pada CAI perangkat lunak yang digunakan berfungsi membantu guru dalam proses pembelajaran, seperti sebagai multimedia, alat bantu dalam presentasi maupun demontrasi atau sebagai alat bantu dalam pelaksanaan pembelajaran. Adapun pembelajaran berbasis komputer (CBI) mempunyai fungsi lebih luas. Perangkat lunak dalam CBI disamping bisa dimanfaatkan sebagai fungsi CAI, bisa juga dimanfaatkan dengan fungsi pembelajaran individual (individual learning).

    Dalam pembelajaran bermedia komputer ini siswa berhadapan dan berinteraksi secara langsung dengan komputer. Interaksi antara komputer dan siswa ini terjadi secara individual dan komputer memang memiliki kemampuan untuk itu. Dengan demikian apa yang dialami siswa satu dengan lainnya tidak akan sama. Potensi pelayanan terhadap perbedaan siswa inilah komputer digunakan dalam sistem pembelajaran.

    Ciri-ciri Media Pembelajaran Berbantuan Komputer

    Ciri-ciri media yang dihasilkan teknologi berbantuan komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) sebagai berikut:
    (1) dapat digunakan secara acak, non-sekuensial, atau secara linier,
    (2) dapat digunakan berdasarkan keinginan siswa atau berdasarkan keinginan perancang/pengembang sebagaimana direncanakannya,
    (3) biasanya gagasangagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan kata, simbol dan grafik,
    (4) prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini, dan
    (5) pembelajaran dapat berorientasi siswa dan melibatkan interaktivitas siswa yang tinggi.

    Keuntungan Media Pembelajaran Berbasis Komputer

    Terdapat beberapa kelebihan media berbantuan komputer terkait dengan multimedia interaktif yaitu:
    1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah secara individual.
    2. Menyediakan presentasi yang menarik dengan animasi.
    3. Menyediakan pilihan isi pembelajaran yang banyak dan beragam.
    4. Mampu membangkitkan motivasi siswa.
    5. Mampu mengaktifkan dan menstimulasi metode pembelajaran dengan baik.
    6. Meningkatkan pengembangan pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan.
    7. Merangsang siswa mendapat pengalaman bersifat konkrit, dan retensi siswa meningkat.
    8. Memberikan umpan balik secara langsung.
    9. Siswa dapat menentukan sendiri percepatan belajarnya.
    10. Siswa dapat melakukan self evaluation.
    Hal ini didukung oleh Wankat dan Orenovicz bahwa keuntungan lain dari pembelajaran berbantuan komputer adalah memberikan kemudahan bagi guru mengembangkan materi pembelajaran lebih lanjut yaitu:
    1. Mengakomodasi siswa yang lamban karena dapat menciptakan iklim belajar yang efektif dengan cara yang lebih individual.
    2. Merangsang siswa untuk mengerjakan latihan karena tersedianya animasi grafis, warna dan musik.
    3. Kendali berada pada siswa sehingga percepatan belajar disesuaikan dengan tingkat kemampuan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya ingin sedikit menambahkan, terkait permasalahan no.2 cara pemilihan media yg tepat agar dpt tersimpan dlm memori jangka panjang/pendek. Nah untk pemrosesan sndiri, itu dipengaruhi oleh beberapa hal. Diantaranya terlalu bnyk informasi yg diberikan maka pemrosesan hanya akan berlangsung smpai memori jangka pendek saja. Sehingga dlm memberikan informasi ada baiknya diberikan kesempatan dlm pemrosesan agar bisa masuk pd memori jangka panjang. Berdasarkan jurnal yg saya baca, Ibrahim (1991:24) menyatakan beberapa pedoman yang dapat digunakan untuk memilih media pembelajaran, antara lain:
      (1) sebelum memilih media pembelajaran, guru harus menyadari bahwa tidak ada satupun media yang paling baik untuk mencapai semua tujuan. masing-masing media mempunyai kelebihan dan kelemahan. penggunaan berbagai macam media pembelaiaran yang disusun secara serasi dalam proses belajar mengajar akan mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran
      (2) pemilihan media hendaknya dilakukan secara objektif, artinya benar-benar digunakan dengan dasar pertimbangan efektivitas belajar siswa, bukan karena kesenangan guru atau sekedar sebagai selingan
      (3) pernilihan media hendaknya memperhatikan syarat-syarat (a) sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, (b) ketersediaan bahan media, (c) biaya pengadaan, dan (d) kualitas atau mutu teknik.

      Hapus
  3. Baiklah saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3, dimana hal yang dapat dilakukan guru agar siswa memperhatikan dalam pembelajaran agar informasi yg di dapatkan dapat di serap dengan baik adalah
    1. Awali apersepsi dengan kegiatan menyenangkan
    Mengawali atau memulai kegiatan pembelajaran harus dilakukan dengan hati-hati.
    Karena pada awal kegiatan ini lah Anda akan memancing perhatian siswa agar fokus pada pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam waktu beberapa jam.

    Kegiatan yang bersifat menyenangkan perlu Anda berikan.
    Hal ini akan menarik perhatian siswa agar ingin mengetahui lebih jauh materi pelajaran yang akan dipelajari siswa.

    2. Berikan game ketika proses pembelajaran
    Siswa akan lebih tertarik pada proses apabila dalam kegiatan pembelajaran tersebut menyenangkan.
    Salah satu untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan adalah melalui game atau permainan.

    Permainan yang dimaksudkan disini adalah permainan yang menunjang proses pembelajaran.
    Namun, perlu juga menjadi perhatian guru adalah jangan sampai permainan yang bertujuan agar siswa lebih fokus dalam belajar, membuat Meraka malah bermain main dalam belajar.

    3. Libatkan media pembelajaran
    Setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda untuk memahami suatu konsep.
    Ada siswa yang begitu cepat untuk memahami materi pembelajaran dan tidak sedikit siswa yang lambat dalam belajar.

    Mengetahui kondisi ini, guru haru lebih mengetahui tentang gaya belajar siswa. Ada siswa yang begitu cepat memahami materi pelajaran hanya dengan menyimak penjelasan dari guru.

    Ada pula siswa yang mampu memahami materi pelajaran hanya dengan membaca buku saja. Dan tidak sedikit siswa yang bisa mengerti suatu konsep ketika siswa tersebut membaca dan memperoleh penjelasan dari guru.

    Situasi ini yang membuat guru harus menggunakan alat bantu dalam proses pembelajaran sehingga siswa dengan kemampuan yang kurang bisa memperoleh layanan pendidikan dan mereka pun bisa mengikuti pelajaran dengan baik.

    BalasHapus
  4. disini saya ingin memberikan pendapat mengenai permasalahan no 1 yaitu Hal apasajakah yang harus diperhatikan guru agar suatu pengetahuan dapat diingat siswa dengan mudah.
    yang pertama yaitu guru harus memastikan terlebih dahulu materi yang disampaikan itu runtut dan tidak berbelit belit, dan hal yang perlu diperhatikan selanjutnya yaitu guru memastikan siswa mengamati proses pembelajaran; memastikan siswa menanya, materi yang telah disampaikan; memastikan siswa mengumpulkan informasi, ini dapat berupa membuat catatan atau mencari sumber lain selain didapatka di kelas selama proses pembelajaran; memastikan siswa mengasosiasi; dan siswa mampu mengkomunikasikan, jika siswa itu benar2 paham mereka akan mampu mengomunikasikan apa yang dia peroleh, jika hal ini dilatih, maka siswa mampu mengingat pelajaran dengan mudah

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya sependapat dengan nisa, intinya guru dapat mencipkan hal-hal unik agar materi tersebut dapat diingat dengan anak. misalnya rumus-rumus dapat dibuat nyanyian, puisi, pantun atau singkatan-singkatan yang menarik.

      Hapus
    2. Sedikit menambahkan, terlebih dahulu guru harus menganalisis karakteristik siswa dan lingkungannya.merumuskan tujuan, Mengkaji materi yang akan dkberikan serta memprediksi kebutuhan siswa agar tujuan pembelajran tercapai.

      Hapus
  5. Saya akan menjawab pertanyaan nomor 1.
    Salah satu yang harus diperhatikan guru Agar siswa mudah mengingat pembelajaran yaitu dengan teknik penyampaian materi yang menarik, adapun teknik penyampaian materi yang dapat digunakan yaitu sebagai berikut :
    Ada beberapa macam bentuk teknik penyajian belajar mengajar, yaitu:

    1. Teknik Diskusi
    Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah, yang dimana di dalam teknik ini terjadi proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat juga semuanya aktif tidak ada yagn pasif sebagai pendengar.

    2. Teknik Kerja Kelompok

    Teknik kerja kelompok adalalah suatu cara mengajar, di mana siswa di dalam kelas dipandang sebagi suatu kelompok atau dibagi menjadi beberapa kelompok. Mereka bekerja bersama dalam memecahkan masalah, atau melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan oleh guru.

    3. Teknik Penemuan (Discovery)

    Teknik penemuan merupakan proses dimana seorang siswa melakukan proses mental yang harus mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip, yang dimaksud proses mental ialah mengamati, mencerna, mengerti menggolong-golongkan, membuat dugaan membuat kesimpulan dan lain sebagainya. Sedangkan prinsip yang dimaksud dengan prinsip ialah siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberiakn instruksi.

    4. Teknik Penyajian Tanya-Jawab

    Teknik penyajian tanya-jawab ialah suatu cara untuk memberikan motivasi pada siswa agar bangkit pemikirannya untuk bertanya, selama mendengarkan pelajaran atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai isi pelajaran yang sedang diajarkan guru agar dimengerti, bermanfaat dan dapat diingat dengan baik.

    BalasHapus
  6. Saya akan menjawab permasalahan yang ketiga cara untuk membantu siswa yaitu dengan menggunakan multimedia yang sesuai dengan matetinya, dirancang soal-soal yang akan melatih ingatan siswa terhadap materi pembelajaran serta diadakan evaluASI setelahnya

    BalasHapus

FENIL PROPANOID

Asal Usul Fenilpropanoid Fenilpropanoid merupakan suatu kelompok senyawa fenolik alam yg berasal dari asam amino aromatik fenilalanin ...