Sabtu, 14 April 2018

LANDASAN MULTIMEDIA

Pengertian Multimedia
Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linier dan multimedia interaktif.
Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh penguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya: TV dan film.
Menurut Rosch Multimedia dapat diartikan sebagai kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996). Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban dan kawan-kawan, 2002)
Hofstetter mengatakan,  multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak ( video dan animasi ) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi, menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi.
Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif, aplikasi game, dll. Sedangkan pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar.
Multimedia Pembelajaran
Computer Technology Research  (CTR)  menyatakan bahwa 20% manusia menyerap apa yang mereka lihat, 30% apa yang mereka dengar, 50% apa yang mereka lihat dan dengar, dan 80% apa yang mereka lihat, dengar, dan lakukan saat itu. Maka dari itu multimedia menjadi sangat efektif dalam pembelajaran. Multimedia juga akan membantu menyebarkan informasi kepada jutaan orang yang bahkan tidak memiliki komputer dan tidak mengerti komputer.
Multimedia yang dirancang dengan baik membantu siswa membangun model mental yang lebih akurat dan efektif daripada yang mereka lakukan dari teks saja.
Dengan multimedia, kita mengintegrasikan objek media seperti teks, grafik, video, animasi, dan suara untuk mewakili dan menyampaikan informasi.
            Landasan penggunaan media pembelajaran
Ada beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran, antara lain landasasan filosofis, psikologis, teknologis dan empiris.
Landasan filosofis
Ada suatu pandangan bahwa dengan digunakannya berbagai jenis media hasil teknologi baru di dalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang kurang manusiawi. Dengan kata lain, penerapan teknologi dalam pembelajaran akan terjadi dehumanisasi. Bukankan dengan adanya berbagai media pembelajaran justru siswa dapat mempunyai banyak pilihan untuk digunakan media yang sesuai dengan karakteristik pribadinya? Dengan kata lain siswa dihargai harkat kemanusiaanya diberi kebebasan untuk menentukan pilhan, baik cara maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian, penerapan teknologi tidak berarti dehumanisasi. Sebenarnya perbedaan pendapat tersebut tidak perlu muncul, yang penting bagaimana pandangan guru terhadap siswa dalam proses pembelajaran. Jika guru menganggap siswa sebagai anak manusia yang memiliki keprbadian, harga diri, motivasi, dan memiliki kemampuan pribadi yang berbeda dengan yang lain,maka baik menggunaka media hasil teknologi baru atau tidak, proses pembelajaran yang dilakukan akan tetap menggunakan pendekatan humanis.
Landasan psikologis
Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, di samping memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar, memahami makna persepsi serta factor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Untuk maksud tersebut perlu:
Diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa serta memberikan kejelasan objek yang diamatinya. Bahan pembelajaran yang kana diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa.
Kajian psikologis menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajarai hal yang konkrit ketimbang yang abstrak. Berkaitan dengan continuum konkret-abstrak dan kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran, ada beberapa pendapat. Pertama, bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan urutan dari belajar dengan gambaran atau film ( iconic representation of experiment) kemudian ke belajar dengan simbol , yaitu menggunakan kata-kata (symbolic representation). Hal ini juga berlaku tidak hanya untuk anak, tetapi juga untuk orang dewasa. Kedua, bahwa sebenarnya nilai dari media terletak pada tingkat realistiknya dalam proses penanaman konsep, ia membuat jenjang berbagai jenis media mulai yang paling nyata ke yang paling abstrak. Ketiga, membuat jenjang konkrit-abstrak dengan dimulai dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kmeudian menuju siswa sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke siswa sebagai pengamat terhadap kejadian yang disajikan dengan media, dan terakhir siswa sebagai pengamat kejadian yang disajikan dengan symbol. Jenjang konkrit-abstrak ini ditunjukkan dengan bagan dalam bentuk kerucut pengalaman (cone of experiment).
Landasan teknologis
Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan, pengembangan, penerapan, pengelolaan, [enalaian proses dan sumber belajar. Jadi, teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis maslaha, mencari cara pemecahan, melaksankan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalahan dilakukan dalam bentuk: kesatuan komponen-komponen system pembalajaran yang telah disusun dalm fungsi desain atau seleksi, dan dalam pemanfaatan serta dikombinasikan sehingga menjadi system pembelajaran yang lengkap. Komponen-komponen ini termasuk pesan, orang, bahan, media, peralatan, teknik dan latar.
Landasan empiris
Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menentukan hasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Siswa yang memilih tipe belajar visual akan lebih memperoleh keuntungan bila pembelajaran menggunakan media visual, seperti gambar, diagram, video, atua film. Sementara siswa yang memilih tipe belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau ceramah guru. Akan kebih tepat dan menguntungkan siswa dari kedua tipe belajar tersebut jika menggunakan media audio-visual. Berdasarkan landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru, tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pebelajar, karakteristik media pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri.
Jika pada materi optika  geometri yaitu siswa  selalu menggunakan daya khayal untuk dapat  lebih memperdalam pengetahuannya, contohnya untuk melihat jalannya cahaya dalam proses pembentukan bayangan. Bagaimana cara guru mengatasi hal tersebut agar siswa mudah mengerti lebih nyata tanpa daya khayal ?

apabila seorang guru awam dengan multimedia seperti kurang mengerti dalam menggunakan computer untuk mengaplikasikan suatu pembelajaran, media seperti apa yang akan digunaakan guru dalam suatu pembelajaran ?



12 komentar:

  1. saya akan mencoba membantu menjawab pertanyaan diatas, menurut saya masalah diatas tidak bisa dianggap sepele karena menurut Berbagai penelitian yang dilakukan terhadap pemanfaatan media
    dalam pembelajaran menunjukkan bahwa media tersebut berdampak
    positif dalam pembelajaran. “Sebuah gambar lebih berarti dari seribu kata” seperti dituliskan oleh Deporter, Reardon, dan Singer Nourie. Namun media tida harus selalu menggunakan yang canggih seperti komputer tetapi kita bisa menggunakan alat peraga yang sesuai dengan materi pelajaran. Namun kita bisa mengatasi guru tersebut dengan pembekalan atau pelatihan khusus.

    BalasHapus
  2. saya akan menanggapi permasalahan yang anda berikan yaitu apabila seorang guru awam dengan multimedia seperti kurang mengerti dalam menggunakan computer untuk mengaplikasikan suatu pembelajaran, media seperti apa yang akan digunaakan guru dalam suatu pembelajaran
    menurut saya sudah tidak lazim lagi jika seorang guru itu tidak bisa mengoperasikan komputer dizaman sekarang, seorang guru seharusnya selalu memperhatikan perkembangan ilmu yang dimana yang kita ketahui ilmu sins itu selalu berkembang dengan adanya penemuan-penemuan para ahli, selalu memperhatikan perkembangan teknologi. jadi misalkan seorang guru itu tidak bisa mengoperasikan komputer bukan mencari cara lain untuk menerangkan pembelajaran, guru tersebut harus belajar mengoperasikan komputer dan yang lainnya yang berkaitan dengan E-learning

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju dengan apa yang disampaikan oleh saudari anisa dimana pada zaman sekarang ini guru sudah harus dan dituntut untuk dapat melakukan pembelajaran berbasis komputer. Selain iti, sekarang ini pemerintah sudah banyal melakukakan pelatihan bagi guru sehingga dapat melakukan pengajaran dengan menggunakan komputer. jadi apabila masih kurang mengerti maka ppt dapat menjadi solusi karena tidak terlalu sulit dan tidak terlalu susah untuk diajarkan pada guru yang belum mengerti.

      Hapus
  3. Baiklah disini saya akan menjawab pertanyaan yang terakhir, jika memang seorang guru tidak bisa mengoperasikan komputer seorang guru bisa menggunakan media konvensional yg sesuai dgn materi yang akan disajikan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baiklah menanggali permasalahan ini saya rasa cara pertama guru harus mempelajari penggunaan atau cara pembuatan multimedia yang lebih mudah terlebih dahulu. Jika dirasa penggunaan mulmed tidak terlalu dibutuhkan bisa menggunakan media yang bisa menunjang pembelajaran tanpa melibatkan sistem komputer.

      Hapus
  4. saya akan menanggapi permasalahan anda, menurut saya jika guru tidak bisa mengoperasikan komputer, maka guru bisa menggunakan media tradisonal yang membantu siswa memahami materi yang disampaikan. misalnya guru bisa menggunakan media plastisin untuk memperlihatkan struktur dalam hidrokarbon, guru juga bisa melakukan demonstrasi untuk memperlihatkan percobaan yang embantu siswa melihat secara langsung prosesnya.

    BalasHapus
  5. saya akan menjawab permasalahan anda yang kedua, cara guru selain dengan menggunakan multimedia dalam penyampaian suatu materi, dapat juga menggunakan media lain yaitu menggunakan alat peraga, dengan menggunakan alat peraga, siswa juga akan lebih mengerti mengenai materi pembelajaran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya sependapat dengan saudari intan, yaitu dengan menggunakan alat peraga . misalnya pada pembelajaran mengenai konfigurasi elektron , guru dapat membuat media untuk mempermudah peserta didik membuat konfigurasi elektron dari suatu unsur , dapat juga dengan melakukan praktek secara langsung misalnya materi koloid dapat mebuktikannya dengan mempraktekkan suatu larutan didepan kelas

      Hapus
  6. menanggapi permasalahn saudari, terkait pernyataan apabila seorang guru awam dengan multimedia, kurang mengerti dalam menggunakan computer untuk mengaplikasikan suatu pembelajaran, media seperti apa yang akan digunaakan guru dalam suatu pembelajaran? Menurut pada zaman sekarang ini lulusan guru harus sudah dapat menggunakan multimedia terkecuali guru2 tua, harus diberikan pengajaran terkait penggunaan multimedia. dan media yang dapat digunakan selain multimedia adalah media konvensional seperti penjelasan teori atom dari syroform, dll, namun di zaman globalisasi skrang ini sangatlah jarang penerapannya. Semua memanfaatkan teknologi.

    BalasHapus
  7. Saya akan menjawab no 2
    Menurut saya guru harus bisa menguasai semua media karna di zaman yang modern ini banyak saingan bagi pendidik jadi seorang pendidik harus bisa menguasai seluruh media apapun contoh nya untuk
    Demonstration.

    Dalam hal ini media dapat digunakan sebagai alat untuk mendemonstrasikan sebuah konsep, alat, objek, kegunaan, cara mengoperasikan dan lain- lain. Media berfungsi sebagai alat peraga pembelajaran, misalnya seorang dosen sedang menerangkan teknik mengoperasikan Overhead Projector (OHP), pada saat menjelaskannya menggunakan alat peraga berupa OHP, dengan cara mendemonstrasikan dosen tersebut menjelaskan, menunjukkan dan memperlihatkan cara-cara mengoperasikan OHP. Contoh lain, seorang guru kimia akan menjelaskan proses perubahan-perubahan zat dengan menggunakan gelas ukur, sebelum dilakukan praktikum, terlebih dahulu guru tersebut memperagakan bagaimana cara menggunakan gelas ukur dengan baik.

    BalasHapus
  8. apabila seorang guru awam dengan multimedia seperti kurang mengerti dalam menggunakan computer untuk mengaplikasikan suatu pembelajaran, media seperti apa yang akan digunaakan guru dalam suatu pembelajaran ? bisa menggunakan media sederhana yang tidak perlu melibatkan komputer

    BalasHapus
  9. Saya akan menjawab permasalahan Anda dimana jika pengajar kurang ahli dalam penggunaan teknologi Maka guru dapat menggunakan alat peraga sederhana yang sesuai,model-model pembelajaran yang sesuai pula ataupun dengan media-media lain yang bisa Dan sesuai.

    BalasHapus

FENIL PROPANOID

Asal Usul Fenilpropanoid Fenilpropanoid merupakan suatu kelompok senyawa fenolik alam yg berasal dari asam amino aromatik fenilalanin ...